Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pihak terkait untuk melakukan reformasi sistem kesehatan nasional, dengan fokus pada mencapai kemandirian dalam industri obat-obatan dan alat kesehatan. Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia, beliau menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada impor obat dan bahan baku obat, yang saat ini mencapai sekitar 90 persen.
Dorongan untuk mencapai kemandirian dalam industri farmasi muncul sebagai respons atas pandemi Covid-19. Pandemi telah memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memacu kegiatan riset, mengembangkan inovasi, dan merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri. Presiden juga menyoroti potensi besar dari kekayaan keragaman hayati Indonesia sebagai modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri.
Selain itu, Presiden mengajak partisipasi seluruh elemen masyarakat, termasuk dokter, perawat, apoteker, dan profesi lainnya, untuk membantu dalam penanganan pandemi Covid-19. Ini termasuk mendukung program vaksinasi Covid-19 dengan menjadi bagian dari rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi.
Kegiatan Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Ikatan Apoteker Indonesia diharapkan dapat melahirkan gagasan dan rencana aksi konkret untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 dan meningkatkan kemandirian obat dalam negeri.